"carilah yang lain,aku rela kau madu,atau kau ceraikan sekalipun,"kata si laptop itu kepada lelaki di hadapan nya.
Ruangan hening
waktu seolah berhenti,lelaki itu tercenung,timbul rasa ibanya,bertahub-tahun sepenuh kesetiaan,laptop itu telah menjadi kekasihnya,dalam suka dan duka.Melahirkan banyak kata-kata yang membuatnya hidup,dan mewarnai kehidupannya.
Tapi,kali itu ia menerima kenyataan pahit,harus berpisah dengan kekasihnya."aku tahu kau tak akan sanggup terus bersamaku dalam ke adaan seperti ini," kata laptop itu lagi,terdengar suara bertanya batuknya semakin parah. Tak jarang ia jatuh pingsang.Sekali-kali matanya tertutup rapat seperti orang yang menhadapi saka ratul maut. Tapi sangat tenang dan damai.
"Mungkin hanya sampai di sini usahaku bersamamu. Maaf kan aku yang tak memberi lebih." suara laptop itu semakin menyayat hati.Pilu Mengiris-ngiris batin lelaki itu yang masih membisu,di kursi duduknya.
Sepuluh tahun lalu,lelaki itu mendapatkan sebuah laptop dari seseorang yang entah siapa. bingkisan laptop itu di antar kurir ke kamar kos-nya. Tak ada alamat pengirim dalam bingkisan itu hanya ada secarik kertas berisi sebaris, kalimat," Tolong jaga baik-baik laptop ini,cintai dia." Tak ada pesan lain.
Semula lelaki itu ragu,jangan-jangan laptop itu menyimpan sesuatu yang berbahaya, Bom misalnya.Atau segala kemungkinan negatif lain-nya yang mengancam nyawa manusia.
Tapi syukurlah,dari hari ke hari laptop itu terlihat baik budi.Ketika lelaki itu duduk di kursi kerjanya,laptop itu memandang-nya,dengan tatapan wajah teduh.Sesekali dia tersenyum.Tak jarang mereka bertemu pandang.
"kau tak usah takut kepadaku," ujar laptop itu lagi.lelaki itu tetap saja ketakutan.Ia mendorong kursi duduknya, beberapa jarak ke belakang.
"Baiklah,Maafkan aku,Ternyata kedatanganku tak membuatmu bahagia.." gumam laptop itu dengan wajah sedih.Lalu ia terisak.
Melihat laptop itu menangis,Lelaki itu menjadi salah tingkah.ia merasa bersalah.
" Oh, aku yang minta maaf,aku tak bermaksud ya,Tak bermaksut membuatmu bersedih.." jawab lelaki itu dengan rau wajah serba salah.Ia mulai memberanikan diri berbicara.
mendengar itu,Wajah laptop berbinar,ia mulai tersenyum.
"Benarkah?"Iya maafkan aku."
"Terimakasih aku bahagia sekali."
Laptop dan lelaki itu saling pandang lagi.Ada sesuatu yang bergetar pada diri ke-duanya.perlahan,Lelaki itu mulai mencintai laptop yang datang kekamar kos-nya tanpa di undang,Tak ada hari di antara mereka selain bercerita dan bercangkraman.Lelaki itu semakin betah di kamar kost-nya.Jarang keluar jika tidak perlu.Seharian,ia duduk di hadapan laptop da memindahkan isi kepalanya ke tubuh laptop lalu laptop itu pun menghadiahkan padanya setumpuk kata-kata.Kata-kata itu menjadi kalimat,kalimat itu menjadi cerita yang berhalaman-halaman banyak.
"Apa kamu tak butuh uang?" tanya laptop itu suatu hari.
"Ya.Tentu aku sangat butuh."
"Lalu.knapa kau dudk saja,?"
"Oh.Kau tak suka aku disini duduk bersamamu?"
"sangat suka. Tapi kau perlu maka,Minum,pakayan,rumah dan segala kebutuhan lain-nya.Apa kau tak ingin memiliki semua itu?"
"Siapa pun ingin memiliki itu,"
"Nah.keluarlah.Dapatkan itu
Apa yang harus kau lakukan? itu semua membutuhkan uang.Aku tak punya uang."
"Ini. Juallah,kau akan mendapoatkan uang,"Jawab laptop itu memberi-memberikan setumpuk kalimat,yang telah menjadi sebuah berita.Cerita-cerita itu sebelim-nya sudah di simpan,Dan di jaga baik-baik oleh si lelaki.
"Apakah ini laku di jual?"
"Kau bisa mencoba-nya.
Datanglah ke konter koran koran atau penerbit. Tawarkan. Semoga kau besnasib baik."
"Baiklah. Terima kasih.Aku akan mencobanya," jawab lelaki itu.
Lelaki itu mengemas sekumpulan cerita yang di berikan laptop kekasih-nya itu kepada nya .
cerita-cerita itu adalah kata-kata yang semula masih bersemayam di kepala-nya,setelah ia tumpahkan benih kata-kata itu,Dan laptop kekasih-nya mengandung lalu melahirkan-nya kata-kata itu menjadi lebih cantik,indah,menarik dan menyejukan hati ketika memandang-nya.
Sejak itulah,Laptop sering mengandung dan melahirkan kata-kata yang baru.Tidak ada hari,siang dan malam,laptop dan lelaki itu ber-cinta.Mereka pasangan yang setia.
Setahun,dua tahun,tiga tahun,dan tahun-tahun berikutnya, berlalu begitu cepat. kehidupan lelaki itu mulai berubah,Setidak-nya lebih baik dari tahun-tahun sebelum-nya.
Dia sudah dapat menyewa sebuah rumah yang lebih lapang dari kamar kost-nya semula.Dirumah itu dia semakin intim dengan laptop kekasih-nya yang juga semakin mencintai diri-nya.
Walau begitu,kata-kata yang dia jual setiap pekan tidak selalu laku.Kadang,dia pulang kerumah dengan tangan hampa di bungkus raut wajah sedih.Cerita-cerita yang di tawarkan ke kantor koran dan penerbit tak jarang di tolak. Sempat dia frustasi dan hampir putus asa.
"Kenapa kau murung?"
Tanya laptop suatu hari kepada lelaki kekasih-nya.
Lelaki itu tak segera menjawab.Ia meramas-remas rambut-nya yang hitam ber-minyak.
"Kata-kata yang ku jual,di tolak,"jawab lelaki itu kemudian.Ia menunduk.Kedua telapak tangan-nya menutup wajah.
""Oh,bukan kah kau dapat menjual kata-kata yang baru?" Hiburlaptop itu.Ia tak ingin melihat kekasih-nya bersedih.
"Ya. Tapi kadang aku tidak mood jika terus mengurus menerima penolakan," sela laki-laki itu lagi.
"Sudahlah.Itu biasa, kau menolak kehadiranku saat pertama kita berjumpa."
Laki-laki itu mengangkat wajah-nya tiba-tiba, memandang ke arah laptop kekasih-nya.
"Tapi sekarang kau mencintai kan? Ayo,mengakulah, kata laptop itu sambil menyungging senyum lebar di bibir-nya.
"Iya,Aku mencintai-mu," jawab lelaki itu.
"Nah,ayo. semangatlah,"
dorongan laptop lagi,"Biar di luar kau di tolak,Di sini aku akan tetap mencintai-mu,dan setia melahirkan kata-kata yang baru,aku ingin membuat-mu bahagia," sambung laptop itu lagi.
Lelaki itu tersanjung,semangat-nya timbul kembali.
<<Halaman sebelumnya
Kembali ke-halaman pertama
0 komentar:
Post a Comment
Komentarlah Dengan kata-kata yang sopan