Cerita mesteri Manusia Tanpa Kepala Penunggu Makam Siti Nurbaya | batang asai

Cerita mesteri Manusia Tanpa Kepala Penunggu Makam Siti Nurbaya

Written By Hagia on Friday 16 May 2014 | 04:23


Makam tua yang diduga sebagai makam Siti Nurbaya yang terletak di Gunung Padang Sumatera barat, ternyata makam itu menyimpan sejuta kekeramatan. Sejumlah kejadian-kejadian aneh yang terjadi di makam itu yang konon tempat persemayaman terakhir kekasih dari Syamsul Bahri.
     Syahbudin Abas (43) Empat puluh tiga, warga sekitar, dia mengatakan makam yang diapit di antara kedua batu besar tersebut ditunggu oleh makhluk gaib. Penampakannya pun beragam-agam, mulai dari bentuk kakek-kakek tua hingga manusia tanpa kepala.
     Lelaki yang bernama Bang Udin itu menceritakan mesteri tersebut, para peziarah yang telah melakukan pertapaan kerap telah pernah diganggu oleh para penunggu makam SIti nurbaya tersebut. Mereka menilai gangguan itu adalah sebagai ujian bagi para pertapa yang ingin impiannya akan segera terwujud.
     ""Tidak jarang mereka yang pulang dari makam tersebut kesurupan, dan akhirnya harus kembali ke sini untuk disembuhkan,”" kata Lelaki yang memiliki ilmu kebatinan tersebut.
     Pengalaman ritual tersebut pun pernah dialaminya pada tahun 1979 lampau. Saat itulah Bang Udin menjadi pengontrak kebun cengkeh dan termasuk orang yang  terkaya di kawasan tersebut. Ketika itu datanglah kakek-kakek tua berjenggot putih yang memakai pakayan baju koko putih, dan menggunakan kain sarung petak-petak agak kemerahan serta mengenakan kopiah yang berwarna hitam.
     “Dan kakek-kakek tersebut datang ke rumah meminta cengkeh, namun cengkeh itu harus diambilnya sendiri. Tentu kita tidak mau memberikannya, namun kakek-kakek tersebut ngotot. Setelah mengambil cengkeh segenggam, kakek-kakek itu pun berjalan untuk menjenguk pergi ke Makam siti nurbaya tersebut, sambil berdoa,” tuturnya.
     Pada waktu itu, sang kakek-kakek tua tersebut diantarkan oleh ayah mertuanya bersama anak-anaknya. Setelah berdoa lelaki tersebut memberikan satu genggam buntalan kain kepada anak-anaknya dan menyuruh Anak-anaknya untuk pulang. Namun anak itu dan mertuanya tidak mau pulang.
     “Katanya dia akan menjenguk Malin Kundang di tepi pantai air manis, jadi mereka pergi dulu, tetapi mereka tetap tak mau, sehingga tetap berdiri di dekat kuburan SIti nurbaya tersebut. Tanpa banyak kata-kata lagi, kakek-kakek itu pun langsung menghilang begitu saja, anak-anak tersebut terkejut atas kejadian itu,” paparnya.
“Dua tahun yang telah berlalu, ada dua orang pemuda yang datang ke sini lagi, mereka meminta-minta agar mereka bisa melakukan semedi di kuburan itu. Saya pun bertanyakan kepada mereka apakah mereka tidak takut? Apakah mereka mempunyai mental yang tinggi? Dan mereka menjawab "sudah siap,” tandasnya.
     Sebelum mereka melakukan ritual tersebut, kedua laki-laki tersebut melaksanakan shalat maghrib di rumah Bang Udin. Setelah shalat saya pun langsung mengantarkan mereka ke makam SIti nurbaya tersebut.
     “Namun pada saat salat Isya, kedua pemuda Tersebut turun dalam keadaan terengah-engah. Dan mereka menceritakan,Bahwa mereka melihat orang tanpa kepala mendatangi mereka di saat mereka bersemedi di makam tersebut, sehingga mereka melarikan diri,” katanya sambil tersenyum-senyum.
     Pada ritual semedi marak di saat itu musim undian toko gelap atau nama lain(togel). Untuk memperoleh keberuntungan yang cukup besar, mereka pun rela bersemedi selama semalam, untuk agar supaya mereka mendapatkan nomor keberuntungan.
     Sebenarnya kawasan makam tersebut memang memiliki tuah, tidak hanya para-para petapa yang mengalami hal yang aneh, anak-anak muda yang sering kesana seperti mahasiswa dan siswa yang rekreasi ke Tempat tersebut kerap mengalami kejadian-aneh aneh.
     “Sepulang dari sana ada yang jatuh sakit, kesurupan dan bahkan ada yang hilang ingatan.Setelah Mereka kembali datang ke sini lagi untuk diobati penyaki yang di alaminya, ya tentu saja kita terima untuk mengobati penyakit mereka,” ungkapan bang Udin yang sudah banyak pasien yang diobatinya.
     Bang Udin berkisah banyak sekali penyebab mereka kesurupan, mulai di karnakan bersikap sudah melewati kesopanan, dan ada juga yang berbahasa kotor dan ada yang melakukan mesum di lokasi ini.
     “Kalau sudah seperti itu saya jamin penghuni Gunung Padang ini akan marah dan masuk ke tubuh mereka,sehingga kesurupan” kata bang Udin. Nah, jika datang ke Gunung Padang,hendaklah kita harus menjaga sikap terhadap kelestarian alam di daerah ini.
Blog, Updated at: 04:23

0 komentar:

Post a Comment

Komentarlah Dengan kata-kata yang sopan

Klik Dan Subscriber Youtube Admin
×

Baca Berita