CERITA TEROWONGAN DARI DANAU SINGKARAK TEMBUS KE MANINJAU | batang asai

CERITA TEROWONGAN DARI DANAU SINGKARAK TEMBUS KE MANINJAU

Written By Hagia on Wednesday 14 May 2014 | 22:46

                                                     Gambar: danau maninjau

Ada sebuah cerita mesterius di tepian Danau Maninjau, bahwa di Muko- Muko terdapat dua pulau dan diantara kedua pulau itu terdapat terowongan yang tembus ke Danau Singkarak,sehingga menjadi terhubung, dan apabila kesedot kedalam terowongan tersebut akan muncul di Danau Singkarak, Cerita ini berkembang dalam dunia anak-anak dan termasuk pada Saya,dan masyarakat yang lain. saya sering mengingat-ingatkan terutama bila melintasi di Muko-Muko tersebut, Rasasnya sampai-sampai terbawa kedalam mimpiku, di masa-masa kecil, bahwa saya tersedot kedalam terowongan tersebut dan saya berjalan kaki didalam terowongan tersebut. Pertama-tama saya bertemu dengan segumpalan emas yang sangat banyak, lalu saya ambil, dan saya pun bawa berjalan terus-menerus, dan saya pun bertemu lagi denga segumpalan emas yang lebih besar dari semula saya jumpai tadi dan yang kecil pun saya tinggalkan, saya meneruskan berjalana sampai-sampai saya menemukan emas yang tidak bisa saya bawa lagi, Dan sayapun sudah sampai diujung terowongan tersebut, di tepi Danau Singkarak, Namu saya terbangun dari mimpi saya, dan tentu saja hilanglah semuanya, saya tidak perduli apapun sampai saya menulis semua ini, dan saya tidka pernah samasekali menceritaskannya pada orang lain, baik pada Ibu saya sendiri, malu akan ditertawakan mereka.

     Setelah saya tua, ya belum tua banget,pokoknya sekitar umur 39, tapi sudah punya anak empat, dan terbesar sudah masuk sekolah SMP, saya pun mengajak anak-anak saya picnic ke Maninjau dan ke Muko-Muko tersebut. Sekarang daerah itu,di maninjau dan di muko-muko sudah di jadikan tempat wisata, setelah dibangunnya pembangkit tenaga Listrik,menggunakan tenaga Air di sana. Ada juga tersedia penyewaan motor boat, dan saya mencoba menyewa bersama keluargsaya pergi keliling-keliling ke kedua pulau tersebut, dan kemudian kedarat lagi. Sebelum saya tidak bercerita pada anak-anak tentang adanya terowongan tersebut. Dan kami pun berjalan lagi, setelah sampai ditempat peristirahatan, yaitu di Lubuk Basung,dan di sanalah saya menceritakan. Mereka langsung memberi komentar bermacam-macam, "iya pantas aja rasanya seram di sewaktu kita berada diantara pulau itu" kata mereka, dan mereka pun tidak mau lagi kesana. Biarlah namanya juga anak-anak pikirku.

dimasa kecil, sewaktu saya duduk-duduk di sore hari di tepi Danau di Galapung tiba-tiba saya melihat tepat sekali di Tepi Desa Batu Bagantuang,saya melihat air danau naik kira-kira setinggi 20 sampai 25 meter berputar keatas, saya hanya teriak kecil-kecil saja,"tuh lihat air danau naik",teriakan saya, namun karena tidak ada orang disekitar saya, ya sesudah itu berlalu saja. Setelah saya tua dan hidup dirantau pula, saya tau ada angin tornado yaitu angin yang apa bila tertumbuk di daerah yang oval maka dia akan berputas dan membawa apa-apa saja yang ada didalamnya dan membawa keatas, nanti turun lagi bila anginya sudah reda(berhenti).
                                             Gambar: Danau singkarak

     Tapi sampi sebelum saya menemukan sebuah jawabanya itu, dan saya menggap kejadian-kejadian di Batu Bagantuang itu bagian dari misterius di danau Maninjau.
Kisah sembilan ekor ikan mas yang mendiami(penghuni) di danau Maninjau, adalah berasal dari Sembilan bersaudara, yang salah satunya, ingin mengoleskan obat pada bagian paha siti sani, kartena akibat tergores duri, diketahui orang-orang kampung, dan mereka dituduh berbuat tidak sesnonoh pada siti Sani tersebut, dan dia pun diadili sekeluarga oleh pemangku adat minang kabau. Dan dia pun bersumpah karena dia tidak berbuat buruk kepada siti Sani, dan bersumpah biar dia menjadikan ikan mas sekeluarga dia, itulah singkat cerita bujang Sembilan penhuni danau Maninjau,dari dulu hingga sekarang.

     Komentar saya pada zaman itu belum masuk yang namanya agama Islam, orang hanya mengoles-oleskan obat saja, sudah bersedia jadi seekor ikan, ketimbang hidup di tuduh orang tidak senonoh, bagaimana sekarang? , maka Islam di Sumtra barat(minang kabau) itu sangat kuat karena sejalan dengan adat di kehidupanya sebelum Islam itu masuk, Adat bersendi sarak dan sarak bersendikan kitabullah.

demikianlah cerita singkat dari saya
Atas kunjungannya saya ucapkan terima kasih

klik di sini untuk buka semua cerita



Blog, Updated at: 22:46

1 komentar:

  1. http://pelangipoker188.blogspot.com/2017/11/aku-di-gilir-didalam-pos-ronda-jaga.html
    http://pokerpelangi1131.blogspot.com/2017/11/bisa-bermain-di-via-androidipadiphone.html
    http://hokipelangi.blogspot.com/2017/11/poker-pelangi-reborn.html

    ReplyDelete

Komentarlah Dengan kata-kata yang sopan

Klik Dan Subscriber Youtube Admin
×

Baca Berita