Pada awalnya si singa yang adalah raja hutan, singa merasa sangat kesepian karena tidak ada yang berani bersahabat dengan dirinya. Hampir semua hewan yang ada di hutan itu ketakutan ketika melihat singa. Sebenarnya singa itu memiliki sifat yang sangat lembut, tidak seperti yang hewan lain pikirkan.
Suatu hari si kera melihat singa sedang melamun sendirian, kera tahu kalau sebenarnya raja rimba itu sedang kesepian karena tidak ada yang berani mendekatinya. Kera mencoba mendekati singa, ia mencoba menyapa singa yang sedang melamun sendirian.
“Kamu mengapa sendirian saja, wahai raja hutan?” Tanya si kera.
“Saya tidak punya teman, kera! Tidak ada yang mau bersahabat denganku. Sejak semua anggota keluargaku meninggal tak ada lagi temanku. Semua binatang di hutan ini tidak ada yang mau menemaniku!” si singa curhat dengan wajah yang sangat sedih.
“Saya mau jadi teman, asalkan dengan satu syarat!” si kera berusaha lebih dekat lagi dengan singa.
“Apa syaratnya?” Tanya si singa penasaran.
“Semua penghuni hutan ini ketakutan denganmu, takut dimakan. Makanya mereka semua tidak ada yang mau berteman dengan kamu. Syaratnya kamu tidak memakan aku!” kata kera.
“Haha… tentu saja tidak. Aku tidak akan memakan kalian. Justru aku akan melindungi kamu nanti,” ujar singa.
si singa merasa sangat senang hari itu, karena ia mendapat teman yang bisa ia ajak untuk bermain.
***
Pada suatu hari, saat itu singa hanya sendirian berjalan di hutan. Ia melewati sebuah lembah untuk menuju sungai. Ia ingin minum. Tiba-tiba, kaki singa terikat oleh perangkap penduduk desa.
“Aduuuh!!” Singa mengaum kesakitan. Berjam-jam ia terperangkap tidak bisa melepaskan diri.
Siang itu kera ingin minum dan melewati lembah, ia bergelantungan di pepohonan. Ketika mendengar suara raungan singa, semakin lama semakin besar. Akhirnya sampai ke tempat singa terperangkap.
“Ada apa singa?” Tanya kera kebingungan.
“Kakiku terperangkap dan luka tolong bantu aku melepaskan ini!” singa menunjuk kakinya.
Kera berusaha membantu singa, akhirnya ia berhasil membebaskan singa.
Selama berhari-hari, kera merawat singa, mengobati kakinya yang sudah terluka. Hingga luka singa pulih lagi.
“Sekarang kau sudah sembuh,” Kata kera dengan senyuman.
“Terima kasih atas pertolonganmu selama ini kepadaku,” ujar singa sangat senang.
“Sebagai sahabat memang kita harus saling membantu jika ada yang kesusasahan.” Kata kera.
Singa memberikan setandan pisang sebagai ucapan terima kasih, si kera sangat senang sekali.
“Sahabatku! Ini ada setandan pisang, ini sebagai hadiah persahabatan kita, karena kamu telah menolongku!”
“Saya tidak mengharapkan apa-apa, sahabatku. Aku ikhlas.” Kera lalu mengambil pisang itu dengan perasaan yang sangat bahagia.
***
Waktu terus berlalu, semakin hari persahabatan singa dan kera semakin erat. Kedua saling tolong menolong dalam segala hal. Namun, satu hal yang membuat keduanya khawatir adalah semakin lama habitat hewan-hewan di hutan itu semakin menipis, banyak pemburu yang datang dari kota, penebangan hutan hingga membuat banyak hewan yang kekurangan bahan makanan.
Singa memutuskan untuk pindah dari hutan itu. Namun ia tidak menemukan lagi hutan yang lebat di sekitarnya. Hanya ada sebuah sungai besar yang menghadang keduanya. Sungai itu sangat luas.
Singa dan kera menggunakan perahu untuk menyeberangi sungai itu. Denngan bahu membahu keduanya berusaha menyeberangi sungai itu.
Di tengah sungai kawanan buaya datang, mereka menghadang perahu singa dan kera. Kedua sahabat ini ketakutan, dan buaya-buaya itu berusaha menghancurkan perahu yang ditumpangi singa dan kera. Akhirnya perahu itu hancur.
“Hahahha!” Pemimpin buaya itu tertawa. “Sekarang kalian berdua menjadi milik kami! Kami semua akan pesta hari ini!”
Kera dan singa tidak ada pilihan lain.“Kalian semua boleh memakanku, tapi tolong selamatkan kera. Kalau mau makan makan saja aku!” Singa berkata dengan air mata yang bercucuran.
“Jangan makan dia, makan aku saja, lebih baik singa tetap hidup, ia akan menjadi penjaga hutan dan memimpin kehidupan hutan itu! Singa itu sangat penting!” kera berkata dengan wajah ikhlas.
“Tidak makan saja aku wahai raja buaya, aku telah banyak sekali berhutang nyawa dengan kera. Biarlah kera hidup bebas, ia bisa membantu makhluk lain di hutan sana nanti!” Singa berkata dengan terisak.
Melihat kejadian itu, raja buaya terharu melihat persahabatannya.
“Maafkan kami, kalian berdua tidak usah khawatir. Meskipun kami para buaya sangat lapar. Tapi aku tidak akan memakan kalian. Sekarang kami akan mengantarkan kalian ke hutan seberang.”
Persahabatan itu terukir dengan indah. Buaya, kera dan singa bersahabat. Ketiganya saling membatu satu sama lain.
Ditulis oleh: Rofiq L Hayat
0 komentar:
Post a Comment
Komentarlah Dengan kata-kata yang sopan